Selasa, 24 Januari 2012

ANALISIS STRUTURAL KARYA PROSA BAHASA ARAB

ANALISIS STRUKTURAL CERPEN

على أبواب الحياة

KARYA MUNIR ARAFAH


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, semangat, keyakinan dalam bentuk yang kongkrit yang membangkitkan pesona yang indah dengan alat bahasa (Sumarjo dalam Huda: 2008).

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah karya sastra dapat digunakan untuk menyampaikan apa yang ada didalam diri seseorang dengan tujuan tertentu dan dapat diambil manfaatnya oleh para penikmat sastra.

Karya sastra yang baik ialah karya yang mampu memberikan kesan yang baik bagi pembacanya, dan pembaca ikut terlarut didalam karya tersebut.

Suatu karya sastra tercipta tidak dalam kekosongan sosial budaya, artinya, pengarang tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu karya sastra. Suatu karya sastra tercipta lebih merupakan hasil pengalaman, pemikiran, refleksi, dan rekaman budaya pengarang terhadap sesuatu hal yang terjadi dalam dirinya sendiri, dan masyarakat.

Didalam sebuah cerpen pengarang mencoba untuk menuangkan pengalaman pemikiran dan perasaannya untuk bisa di nikmati oleh para pembaca. Cerpen yang merupakan salah satu karya prosa memiliki 2 unsur penting yaitu intrinstik dan ekstrinstik.

Unsur intrinstik ialah unsur yang membangun karya itu sendiri dan unsur ekstrinsik ialah unsur yang berkaitan dengan hal yang berada di luar isi cerita (nurgiantoro dalam pudjiono: 2006).

Untuk mengetahui pesan yang ada dalam sebuah karya prosa, dapat dilakukan sebuah analisis. Huda (2008) mengemukakan bahwa di atara teori sastra yang bisa digunakan untuk menganalisis sepuah karya satra adalah teori struktural, semiotika, stilistika, pragmatik, resepsi dan penerimaan.

Dalam makalah ini penulis akan mencoba untuk menganalisis unsur intrinstik cerita yang berjudul على أبواب الحياة yang terdiri dari tema, tokoh dan penokohan, alur, seting, sudut pandang, amanat dan gaya bahasa dengan menggunakan teori struktural.

B. Rumusan masalah

Sesuai dengan latar belakang, maka ada beberapa masalah yang akan dibahas yaitu:

1. Bagaimanakah Sinopsis cerita dari cerpen على أبواب الحياة?

2. Bagaimanakah teori struktural?

3. Bagaimanakah analisis cerpen على أبواب الحياة menggunakan teori struktural?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Sinopsis cerita dari cerpen على أبواب الحياة

2. Mengetahui teori struktural

3. Mengetahui analisis cerpen على أبواب الحياة menggunakan teori struktural

II. PEMBAHASAN

A. Sinopsis cerpen على أبواب الحياة

Cerita yang bejudul على أبواب الحياة ini mengisahkan tentang empat orang laki-laki yang datang dari segala penjuruh dan mereka bertemu di depan pintu masuk sebuah kota. Keempat orang ini adalah Hamdan, Buha’, ‘Auf dan Qusho.

Hamdan adalah orang yang kuat, tinggi, tidak berpenampilan menarik, dan terlihat di wajahnya kerutan-kerutan yang jelas.

Laki-laki yang kedua adalah Buha’, ia sangat berbeda sekali dengan Hamdan. Buha’ adalah orang yang memilikimata yang indah, giginya yang seperti mutiara, dan ia bagaikan oase ditengah padang pasir dan ini menggambarkan ia adalah laki-laki yang tampan yang memperhatikan penampilan.

Laki-laki selanjutnya adalah ‘Auf. Ia adalah orang yang cerdas, sedikit bicara, orang yang pendiam dan ia tidak akan memberi komentar terhadap apapun kecuali ia diminta untuk hal itu.

Laki-laki yang terakhir adalah Qusho. Kalu dilihat ia adalah orang yang tidak memiliki kesungguhan dalam hidup. Ia tidak memikirkan hal-hal yang sudah lampau maupun yang akan datang dan ia pasrah dengan keadaan yang ia sedang hadapi.

Berkumpulnya empat orang ini di depan pintu masuk adalah untuk masuk ke dalamnya kemudian mencari pekerjaan. Ketika sedang menunggu untuk masuk maka terjadilah perbincangan diantara mereka.

Salah seorang diantara mereka bertanya, apakah yang paling mempengaruhi kehidupan manusia? Maka keempat orang ini memberika jawaban dengan pendapat mereka masing-masing. Hamdan menjawab “ kesungguhan, ketekunan dan usaha yang giat adalah hal yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia”.

Kemudian Buha’ menjawab “Yang paling mempengaruhi kehidupan manusia adalah penampilan yang bagus, indah dan keadaan yang baik”. Selanjutnya ‘Auf diminta untuk memberikan pendapat dan iapun berkata “yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia adalah akal yang mereka miliki”. Kemudian laki-laki terakhir yaitu Qusho pun berkata “ saya sangat senang sekali mengatakan bahwa yang paling berpengaruh terhadap kehidupan manusia adalah taqdir mereka masing-masing.

Keesokan harinya mereka membuktikan apa yang mereka ucapkan. Setiap harinya hanya ada satu orang yang diperbolehkan untuk masuk kedalam kota, itulah ketentuan yang telah ditetapkan oleh penjaga pintu masuk. Kemudian orang yang pertama masuk ke dalam kota itu adalah Hamdan. Lalu Hamdan masuk kedalam kota dan ia melalui harinya di dalam kota tersebut dengan bermodalkan kegigihan, ketekunan dan kerja keras sehingga ia dapat menghasilkan uang satu dinar . Setelah menjelang sore hari ia kembali menemui teman-temannya yang ada di depan pintu masuk dengan membawakan mereka makanan yang lezat. Kemudian salah seorang dari mereka berdiri dan menulis dipintu masuk “Kegigihan dan kerja keras dalam satu hari sebanding dengan satu dinar”

Pada hari kedua mereka menyuruh Buha’ untuk masuk kedalam kota untuk membuktikan apa yang telah ia katakan. Kemudian Buha’ pun masuk kedalam kota dan melalui harinya didalam kota tersebut dengan bermodalkan ketampanan dan keindahan penampilan yang ia miliki. Dan ia pun dapat menghasilkan uang seratus dinar. Menjelang sore hari ia pun kembali dengan membawa makanan dan minuman yang lezat. Kemudian salah seorang berdiri dan menulis di pintu masuk “keindahan dalam satu hari sebanding dengan seratus dinar”

Pada hari ketiga ‘Auf masuk kedalam kota dan iapun membuktikan apa yang telah ia katakan. Dengan bermodalkan kecerdasannya ia bisa mendapatkan seribu dinar. Menjelang sore hari ia kembali menemui temannya dan membawakan makanan dan minuman yang sangat lezat kemudian ia menceritakan pengalaman yang ia alami. Lalu salah seorang berdiri dan menulis dipintu masuk “kecerdasan dalam satu hari sebanding dengan seribu dinar”

Pada hari keempat Qusho masuk kedalam kota dan ia yakin bahwa taqdirlah yang paling mempengaruhi kehidupan manusia. Setelah ia lalui harinya dengan berbagai keadaan dan ternyata karena suatu hal iapun di angkat menjadi raja di kota tersebut. Ia telah disibukan dengan urusan kerajaan sehingga ia lupa akan teman-temannya yang ada dipintu masuk kota. Ketika ia mengelilingi kota untuk melihat keadaan rakyatnya, ia melihat teman-temannya yang ada di depan pintu masuk dan barulah ia mendekati mereka. Kemudian Qusho menceritakan apa yang ia alami sehingga bisa menjadi raja. Semua temannya ia bawa ke dalam istana dan menjamunya dengan makanan yang enak lagi lezat. Lalu Qusho menunjuk teman-temannya untuk bekerja di dalam kerajaan sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka. Kemudian Salah seorang pergi menulis di depan pintu masuk “tidaklah orang yang bersunggu-sunggu, orang yang berpenampilan indah, dan orang yang cerdas itu bermanfaat bagi dirinya sendiri melainkan hanya dengan kehendak dan taqdir Allah”

B. Teori Struktural

Karya sastra mempunyai sistem yang terdiri atas unsur yang saling berhubungan. Untuk mengetahui kaitan antar unsur dalam sebuah karya sastra itu sangat tepat jika penelaahan teks sastra diawali dengan pendekatan struktural.

Pendekatan struktur dalam menganalisis karya sastra, sudah sangat sering digunakan. Hal ini menandakan bahwa pendekatan ini mudah dipahami dan dilaksanakan dalam pengkajian sastra. Pendekatan struktural lahir karena adanya beberapa alasan atau sebab. Salah satu dari sekian banyak alasan tersebut adalah adanya pendekatan tradisional yang masih mementingkan peniru alam sebagai alasan utama terciptanya sebuah karya sastra.

Analisis struktural yang digunakan dalam analisis karya sastra adalah analisis struktural yang berfokus pada teks itu sendiri (huda:2008). Jadi dalam menganalisis suatu karya prosa yang berfokus pada teksnya ada beberapa yang unsur yang harus diketahui yaitu tema, tokoh dan penokohan, alur, seting, amanat, tata bahasa dan sudut pandang.

Analisis struktur dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengkaji, mendiskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik yang bersangkutan (Nurgiantoro, 2005).

Teeuw (1997) berpendapat bahwa analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memperkaya secara cermat. Keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna yang menyeluruh.

Ada pandangan yang mengetakan bahwa suatu karya sastra menciptakan dunianya sendiri yang berbeda dari dunia nyata. Segala sesuatu yang terdapat dalam dunia karya sastra merupakan fiksi yang tidak berhubungan dengan dunia nyata. Karena menciptakan dunianya sendiri, karya sastra tentu dapat dipahami berdasarkan apa yang ada atau secara eksplisit tertulis dalam teks tersebut. Serta untuk memaparkan dan menyampaikan suatu karya sastra dengan jelas dan secara menyeluruh harus lah melalui unsur yakni melalui tema, alur, tokoh dan latarnya dan juga dari aspek karya sastra itu sendiri.

C. Analisis Cerpen على أبواب الحياة Menggunakan Teori Struktural

1. Tema

Menurut Eddi (1991) tema merupakan yang menjadi dasar sebuah karangan. Stantin dan Kenni (dalam Nurgiyantoro, 2005;67) tema merupakan makna yang terkandung di dalam sebuah cerita. Dalam Kamus KBBI dijelaskan tema merupakan pokok pikiran; dasar cerita (yg dipercakapkan, dipakai sbg dasar mengarang, menggubah sajak, dsb) (KBBI elektronik: v1.1). Dari pengertian diatas bisa diamil kesimpulan bahwa tema dalam cerpen ini adalah kehidupan. Tema ini tercermin dari judulnya yaitu على أبواب الحياة (di depan pintu kehidupan). Tema ini juga tergambar di dalam cerpen yaitu bagaimana mereka berusaha untuk bisa bertahan hidup.

2. Tokoh dan Penokohan

Menurut Abram dalam Huda (2008) tokoh merupakan orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif. Adapun penokohan adalah sikap dan sifat pribadi tokoh. Tokoh dapat dibagi menjadi dua yaitu protagonis dan antagonis,

Pengarang mendeskripsikan tokoh-tokoh utama yang ada dalam cerpen ini dengan sangat detail. Pengarang hanya mendeskripsikan tokoh yang ada dalam cerpen ini sebagai tokoh protagonois. Secara lebih detail perhatikan tokoh dan penokohan dibawah ini.

1. Hamdan (tokoh utama)

Tokoh Hamdan didiskripsikan dengan sangat jelas oleh pengarang. Ia adalah laki-laki yang tinggi, kuat, kulitnya berwarna coklat, di dahinya terlihat kerutan kerutan yang jelas. Ciri-ciri yang disampaikan pengarang mengindikasikan bahwa hamdan adalah orang yang suka bekerja keras. Dan hal ini digambarkan pada episode I pada baris ke 6 dan seterusnya:

فحين تنظر إلى "حمدان" تجد أمامك رجلا أسمر اللون طويل القامة مفتول العضلات قوى البنية غائر العينين. قد حُفرت على جبينه خطوطٌ واضحة .

تَرَكَ لحيته لم يحلقها تماما ولم يطلقها تمامًا مما يشعرك بأن هذا الرجل الذى أمامك لا يستهويه أن يقف طويلا أمام المرآة.

2. Buha’ (tokoh utama)

Tokoh buha didiskripsikan oleh pengarang sebagai tokoh yang selalu memperhatikan penampilan. Buha adalah orang yang tampan, mempunyai mata yang indah, gigi yang seperti mutiara. Dan pengarang melukiskan bahwa buha bagaikan oase dipadang pasir dikala ia duduk bersama temannya. Hal ini dilukiskan dalam teks berikut:

".........." بهاء " فقد كان شابا وسيمًا قد رسمت الأقدارُ هيئتَه كأنما ترسم لوحةَ فنيةَ رائعة. فلو نظرت إلى عينيه لاحترت فيهما أهى عيون خضراء أم زرقاء؟ مع جاذبية دون كلام .. قد وضعت كل عين فوق وجنة كوجنة أجمل النساء يتوسط الوجنتين أنف دقيقة وتحته فم قد حوى أسنانًا كاللؤلؤ..

وكان الفرق واضحًا بين الرجلين ...

فكان الأربعة إذا جلسوا ، فإنهم ينظرون إلى "بهاء" كواحة خضراء قد وُضعت فى صحراءَ قاحلة ، من أين أتوها فهى واحة جميلة ". (episod I baris ke 13 dst)

3. ‘Auf (tokoh utama)

‘Auf adalah orang yang cerdas, pendiam dan ia tidak akan bicara kecuali diminta untuk berbicara. Hal ini dijelaskan oleh pengarang pada episod I baris ke 22 yaitu:

أما " عوف " فكان رجلا عاقلا ، كلامه قليل .. كثير الصمت ولا يدخل فى أى موضوع إلا إذا طُلب منه فإذا حدثته وجدته رجلا واعيا لكل ما يدور من حوله، وإن حاول أن يبدى أنه لا يعلم شيئًا.

4. Qusho

Adapun Qusho ia adalah orang orang yang pasrah terhadap kehidupan yang ia jalani dan ini disebutkan dalam teks berikut:

أما " قُصَى " فحين تراه تشعرُ أنك أمام إنسان لم يحمل –يومًا- همًا للحياة .. فلو هُدمت المدينة بأكملها لهرب الجميع إلا هو، فسيفكر فى لحظتها عن موطن الاستفادة فى هذه اللحظة ..

وإنه لا يشغله الماضى كثيرًا ولا يعنيه المستقبل فى شئ .. فالمستقبل عنده فى علم الغيب، أما الماضى فقد مضى بحلوه وبمره. (Episod I baris ke 25 dst)

".....أحب أن أقول إن الأقدار هى التى تؤثر فى حياة الإنسان أولا وآخرًا"(Episod II Baris ke 32)

3. Seting

Sudjiman dalam Wirwan (2009) mengatakan setting adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra. Seting dalam karya prosa dibagi tiga yaitu tempat, waktu dan social (nurgiantoro dalam Wirwan, 2009).

Sesuai dengan pengertian yang telah dijabarkan, seting dalam cerpen ini ada tiga yaitu:

a. Setting tempat : di sekolah, Dalam cerita ini di sebutkan setting secara khusus di perpustakaan, kantin. Ini tercermin dalam paragraf ke 4 dan 5.

وفي كل حصة الاستراحة انتظرته بين الخوف والرجاء في المكتبة

واحيانا نتناول الغداء في المطعم

b. Seting waktu: pada awal masuk sekolah sampai akhir semester, Ini tercermin pada paragraf 1 sampai paragraf ke 10 (lihat lampiran dalam makalah).

c. Setting sosial: kehidupan para pelajar/remaja yang berhubungan dengan kisah-kisah percintaan.

4. Alur

Alur sering juga disebut plot. Dalam pengertiannya yang paling umum, plot atau alur sering diartikan sebagai keseluruhan rangkaian peristiwa yang terdapat dalam cerita (Sundari dalam Zainuddin Fananie, 2002).

Alur dalam cerpen ini memakai alur maju karena kejadian ini dimulai sejak masuk sekolah sampai akhir semester, ini tercermin dalam paragraph pertama sampai akhir (lihat lampiran makalah).

Dalam alur ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu perkenalan, konflik , klimaks, peleraian, dan penyelesaian.

Yang pertama adalah perkenalan tokoh, ini tercermin pada paragraph pertama dan kedua yaitu:

دخلت في المدرسة الثانوية العامة الحكومية الأولى بباندأن........لكل يبدأ حينما كنت اشتركت في برنامج التعارف. اعترف له بأني معجب به حينما كنت التقيت به اول مرة لانه مختلف من زمرة اصحابه الآخرين. هو أخي الكبير اسمه مشهوري وهو اكبر مني سنّا بسنتين.

Yang kedua adalah konflik, ini tercermin pada paragraf ke enam, pada saat Fulan mulai jatuh cinta kepada Masyhuri.

ولأننا نمشى معا دائما افكر في ان اجعله حبيبي، لكن أشعر بحزن لمرة أخرى لأنه لا يتخذني الا اختا صغيرة

Yang ketiga adalah klimaks: ini tercermin pada paragraph ke tujuh sampai ke Sembilan.(lihat lampiran dalam makalah)

Yang keempat adalah penyelesaian. Penyelesaian dari cerita ini adalah Fulan menolak cintanya msyhuri. Ini tercermin dalam paragraph 11 dan 14

فلان، أحتاج إلى الحماسة لمواجهة الامتحان. لذلك أريد أن أجعلك حبيبتي، ها انت تريدين؟! (11)

(14)عفوا، هذا الوقت أريد ان اتعلم اولا ولا أريد ان اتغزل

5. Sudut Pandang

Menurut Didik Wijaya : Sudut pandang atau point of view di dalam cerita fiksi pada prinsipnya adalah siapa yang menceritakan cerita tersebut. Sudut pandang dapat dibagi menjadi dua yaitu sudut pandang orang pertama dan ketiga. Dan dalam cerpen ini pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama. Ini jelas terlihat pada paragraph pertama yaitu:

دخلتُ في المدرسة الثانوية العامّة الحكومية الأولى بباندأن بعد أن أشترك في الامتحان وأنتظره مدّة شهور

6. Amanat

Menurut Sumi Winarsih & Sri Wahyuni dalam Zaini (2010) Amanat adalah pesan yang akan disampaikan pengarang dalam cerita (novel). Amanat merupakan ajaran moral atau nasehat yang hendak disampaikan pengarang atau pembaca. Pesan cerita umumnya tersaji secara implisit.

Dalam cerpen ini, terdapat amanat bahwa “antara cinta dan benci, bisa disebabkan oleh hal yang sepele”. Penggalan cerpen nya adalah sebagai berikut :

ولأننا نمشي معا دائما، أفكّر في أن أجعله حبيبي. لكنّي أشعر بحزن لمرّة أخرى لأنّه لا يتّخذني إلاّ أختا صغيرة

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa (style) adalah cara pengucapan bahasa dalam perosa, atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan diungkapkan (Huda, 2008). Huda (2008) mengungkapkan beberapa pembagian gaya bahasa menurut beberapa pendapat yaitu :

“Menurut Abrams (1981), unsur style terdiri dari fonologi, sintaksis, leksikal, retorika. Di pihak lain leech and short (1981 dalam nurgiyantoro, 1995) mengemukakan unsur style terdiri dari leksikal (diksi), gramatikal (struktur kalimat), pemajasan (gaya bahasa kiasan), penyiasatan struktur (repetisi, paralelisme, anaphora, pertanyaan retoris) dan pencitraan (imagery)”

Dari pemahaman diatas ada beberapa style yang ada dalam cerpen ini yaitu:

Dari segi ilmu badi’ pengarang menggunakan uslub al hakim, ini tercermin dengan jawaban Fulan

yaitu

عفوا، هذا الوقت أريد ان اتعلم أولا ولا أريد ان اتغزل

Dari segi ilmu bayan yaitu

فلان، أحتاج إلى الحمّاسة لمواجهة الامتحان

Dalam hal ini, penulis menuturkan “الحمّاسة” tetapi sebenarnya yang dimaksud adalah “sesuatu yang bisa meningkatkan semangat”. Dalam ilmu Balaghoh, ini disebut dengan “majaz mursal ‘alaqoh musabbabiyah”. Menyebutkan akibat (yang disebabkan), padahal yang dimaksud adalah penyebab.

III. PENUTUP

A. Simpulan

Analisis struktural yang digunakan dalam analisis karya sastra adalah analisis struktural yang berfokus pada teks itu sendiri (huda:2008). Jadi dalam menganalisis suatu karya prosa yang berfokus pada teksnya ada beberapa yang unsur yang harus diketahui yaitu tema, tokoh dan penokohan, alur, seting, amanat, tata bahasa dan sudut pandang.

Hasil analisis cerpen بين الحب والكراهة karya Fulan dewi kurnia ialah

1. Tema: "cinta yang tak terbalaskan".

2. Tokoh: Fulan sebagai tokoh utama, Masyhuri sebagai tokoh andalan dan teman sekolah sebagai tokoh figuran

3. Penokohan: Fulan orang yang aktif dan berani

Masyhuri orang yang berani perhatian dan tegas

Teman sekolah bersifat peramai

  1. Seting: Setting tempat : di sekolah

Seting waktu: pada awal masuk sekolah sampai akhir semester

Setting sosial: kehidupan para pelajar/remaja yang berhubungan dengan kisah-kisah percintaan.

5. Alur: memakai alur maju

6. Sudut pandang: pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama

7. Amanat: Dalam cerpen ini, terdapat amanat bahwa “antara cinta dan benci, bisa disebabkan oleh hal yang sepele”.

8. Unsur bahasa: terdapat majas mursal dan muhassinat ma’nawi

B. Saran

Untuk mendapatkan analisis suatu karya sastra arab yang sempurna, disarankan untuk menggunakan yang memang benar-benar penulisnya itu adalah orang arab, supaya unsur yang akan di analisis sempurna

DAFTAR RUJUKAN

Ibnu Samsul, dkk. 2008. Telaah prosa. Malang: universitas negeri malang.

KBBI elektronik V1.1

Marhalim, Zaini. 2010. Amanat dan moral dalam sastra. http://xpresiriau.com/bengkel-sastra/amanat-dan-moral-dalam-sastra/(Online).

Pujioni, Muhammad. 2006. analisa nilai-nilai religious dalam cerita pendek karya miyazawa kenzi (Sebuah skripsi), Medan.

Teeuw, A. 1997. Citra manusia dalam karya sastra pramoedya ananta toer. Jakarta: pustaka jaya

Wijaya, Didik. 2007.memilih sudut pandang. http://www.escaeva.com/tips-menulis/tips-fiksi/memilih-sudut-pandang.html(Online).

Wirwan, Teguh. 2009. Analisis Strukturalisme Genetik Roman Namaku Teweraut Karya Ani Sekarningsih, www.go blog.com.

Zainuddin Fananie. 2002. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadyah University Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Disini

POSTINGAN TERBARU

FILSAFAT SAINS ISLAM (Studi Pemikiran Naquib AL-Attas)

FILSAFAT SAINS ISLAM Studi Pemikiran Naquib AL-Attas   Abstrak : Dewasa ini sains dikuasai oleh orang-orang barat. Hal ini tidak bisa d...